Sabtu, 16 November 2013

Kalimat Efektif

Pada kamus besar bahasa Indonesia kalimat memiliki arti sepatah kata atau sekelompok kata yang merupakan satuan yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan. Sedangkan efektif memiliki arti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Dapat membawa hasil (tentang usaha, tindakan). Dilihat dari pengertian kedua kalimat tersebut jadi dapat kita tarik kesimpulan kalimat efektif adalah suatu kata atau sekelompok kata yang dapat mengutarakan suatu pikiran atau perasaan , memiliki efek (akibat) dan juga dalam susunannya harus tepat dan benar. Berikut ini definisi kalimat efektif menurut para ahli :
1.      Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2.      Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.      Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4.      Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
Berdasarkan definisi kalimat efektif menurut para ahli dapat kita simpulkan bahwa suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila sesuai dengan kaidah bahasa, jelas dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca kalimat tersebut.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif
Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila kalimat tersebut sesuai dengan kaidah bahasa, jelas dan mudah dipahami. untuk mencapai keefektifan, suatu kalimat paling tidak harus memenuhi 6 syarat berikut ini :
1.      Kesepadanan
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. melihat dari definisinya kesepadanan itu sangan penting dalam membuat suatu kalimat, misalkan kita memiliki pikiran atau gagasan yang baik tetapi struktur bahasa yang dipakai tidak beraturan tentunya gagasan yang kita miliki tersebut tidak dapat tersampaikan dengan baik. Berikut ini ciri – ciri kesepadanan kalimat :
A.      Kalimat tersebut mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
Untuk membuat kalimat mempunyai subjek dan predikat yang jelas dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya.
Contoh :
·         Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mengisi krs tepat waktu. (salah)
·         Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mengisi krs tepat waktu. (benar)

B.      Tidak terdapat subjek ganda
Contoh :
·         Penyusunan makalah itu saya dibantu oleh dosen.(salah)
·         Dalam menyusun makalah itu, saya dibantu oleh para dosen.(benar)

C.      Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh :
·         Budi semalam tidak belajar. Sehingga budi tidak dapat mengerjakan soal ujiannya.(salah)
·         Budi semalam tidak belajar, sehingga budi tidak dapat mengerjakan soal ujiannya. (benar)

D.     Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Contoh :
·         Budi yang sedang membaca buku. (salah)
·         Budi sedang membaca buku. (benar)

2.      Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat tersebut. Maksudnya, kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga harus menggunakan verba.

3.      Ketegasan
Ketegasan pada suatu kalimat adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Untuk membuat ide pokok kalimat tersebut lebih terlihat dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :
A.      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat.
Contoh :
Dosen mengharapkan agar mahasiswa dapat mengumpulkan tugasnya dengan tepat waktu.
Penekanannya ialah dosen mengharapkan.
B.      Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh :
·         Bukan seribu, sepuluh, seratus tetapi sejuta tiket yang sudah laku terjual.
Jika kalimat tersebut diurutkan secara bertahap maka akan tampak seperti ini
·         Bukan sepuluh, seratus, seribu tetapi sejuta tiket yang sudah laku terjual.
C.      Melakukan pengulangan kata(repetisi)
Contoh:
·         Saya suka dengan kesopanannya, saya suka dengan sifatnya itu.
D.     Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
·         Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
E.      Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:
·         Saudaralah yang bertanggung jawab.

4.      Kehematan
Kehematan pada kalimat efektif adalah hemat dalam menggunakan kata, frasa, dan bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu di dalam suatu kalimat. Kehematan disini bukan berarti menghilangkan kata – kata yang dapat membantu memperkuat arti suatu kalimat. Maksud dari kehematan disini adalah penghematan terhadap suatu kata yang tidak diperlukan sejauh tidak melanggar tata bahasa. Untuk melakukan kehematan terhadap kalimat ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan :
A.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh :
·         Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ketempat itu
Kehematan dari kalimat itu adalah :
·         Karena tidak diundang, dia tidak datang ketempat itu.
B.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
Contoh :
·         Di mana kamu menabrak hewan kucing ini ?
Kata kucing pada kalimat tersebut sudah menjelaskan bahwa itu hewan, maka kehematan kalimat tersebut adalah :
·         Di mana kamu menabrak kucing ini ?
C.      Penghimatan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh :
·         Dia hanya membawa badannya saja.
Kehematan dari kalimat itu adalah
·         Dia hanya membawa badannya.
D.     Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata – kata yang berbentuk jamak.
Contoh :
·         Bentuk tidak baku : para tamu – tamu , beberapa orang.
Kalimat efektifnya :
·         Bentuk jamak : para tamu, beberapa orang

5.      Kecermatan
Yang dimaksud dengan kecermatan dalam kalimat adalah kalimat tersebut tidak memiliki makna ganda.
Contoh :
·         Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima.
Pada kalimat ini terdapat 2 makna yaitu :
a)      Satu sekolah yang telah menyumbang dua kali. Dan
b)      Terdapat 2 sekolah yang menyumbang.

6.      Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah – pecah.
A.      Kalimat yang padu itu tidak bertele – tele dan tidak mencermirkan cara berpikir yang tidak simestris, oleh karena itu hindari kalimat yang bertele – tele.
Contoh :
·         Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
·         Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
B.      Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh :
·         Buku itu saya sudah kembalikan.
Kalimat efektifnya :
·         Buku itu sudah saya kembalikan.
C.      Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh :
·         Buku ini akan membahas tentang kalimat efektif dan EYD.
Kalimat efektifnya :
·         Buku ini akan membahas kalimat efektif dan EYD.

7.      Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide di dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisan kata – katanya harus sesuai dengan EYD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar