Senin, 17 November 2014

Tugas Keamanan Komputer Windows VS Linux


TUGAS KEAMANAN KOMPUTER




Anggota       : 1. Dilla Deandra Bolun           (12111091)
                     2. Dimas Ihsan Prasetyoputra (12111118)
                     3. Erlangga Bachterra             (12111463)
                     4. Muhammad Lutfi                (18111015)
                     5. Resza Heryadhi Gumilar     (16111013)

Kelas           : 4KA34

Kelompok    : 7


Jakarta
Universitas Gunadarma
2014





WINDOWS  VS LINUX

Sistem operasi merupakan sebuah software yang bertugas untuk mengontrol dan memanajemen hardware serta operasi-operasi dasar yang ada pada sistem, termasuk menajalankan program-program yang ada. Sistem operasi dapat juga dikatakan sebagai penghubung antar user komputer dan hardware komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital.
 Ada banyak sekali sistem operasi yang digunakan saat ini seperti Windows, Linux, Macintosh, Android, dan sebagainya. Berikut beberapa perbedaan pada sistem operasi Adapun perbedaan pada sistem-sistem operasi salah duanya antara lain sistem operasi Windows dan Linux :

A.    Keamanan
            Isu keamanan dan stabilitas adalah masalah yang dihadapi setiap pengguna Windows. Karena Windows memiliki pengguna yang paling banyak, para peretas dan spammer lebih sering membidik Windows. Versi konsumen dari Windows pada awalnya didesain untuk kemudahan penggunaan pada komputer single-uer tanpa koneksi jaringan dan tidak mempunyai fitur keamanan. Microsoft merilis patch keamanan melalui layanan Windows Update kira-kira sekali setiap bulan namun update yang bersifat kritis dirilis pada interval yang lebih singkat saat diperlukan. Seringkali user mengeluhkan BSOD (Blue Screen of Death), di mana program berhenti secara tiba-tiba dan user diharuskan me-restart PC secara manual. Di sisi lain Linux sangat stabil dan jauh lebih aman dibanding Windows. Karena Linux dijalankan komunitas, dibangun dengan kolaborasi dan diawasi secara konstan oleh developer dari seluruh penjuru bumi, setiap ada masalah baru dapat diperbaiki dalam hitungan jam dan patch yang diperlukan dapat dirilis pada waktu yang sama. Selain itu Linux berbasis pada arsitektur UNIX yang multi-user sehingga lebih stabil dibandingkan single-user.

B.     Virus
            Linux jauh lebih tahan terhadap serangan virus. Bukannya tidak bisa diserang sama sekali, namun virus memang tidak dapat berkembang pada sistem ini. Selain itu, kerumitan sistem juga menyebabkan linux susah ditembus. Pada kebanyakan distro linux dperlukan password jika akan terjadi perubahan pada sistem sehingga pengguna linux bisa mengetahui jika ada aplikasi/virus yang ingin merubah sistem.
            Nah, kalau bicara masalah virus memang windows adalah gudangnya. Computer dengan sistem windows rentan sekali dengan serangan virus. Tentunya Anda bisa melindungi dengan antivirus yang didapat secara gratis dari internet maupun membelinya. Antivirus gratis tentu tidak seampuh antivirus berbayar. Ada banyak antivirus yang bisa Anda dapatkan untuk melindungi computer Anda seperti avast, antivir, karpeksky, AVG dan sebagainya. Bisa dikatakan pengguna windows wajib hukumnya memiliki antivirus karena sistem ini sangat rentan tekena virus baik dari internet, jaringan, aplikasi maupun dari media penyimpan seperti flashdisk, CD maupun hardisk eksternal.

C.    Menangani Crash
            Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika kita membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Windows XP – jika kita mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – akan cukup stabil. Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat kita juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer. Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, kita dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan kita dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah. Dan jika sistem grafis yang terkunci, kita bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. kita juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti kita tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

D.    Perangkat Keras
            Linux dapat berjalan pada banyak platform hardware yang berbeda, tidak demikian dengan Windows. Sebagai contoh, Windows NT dulunya hanya berjalan di MIPS sampai Microsoft berubah pikiran. Dulu  juga berjalan pada CPU Alpha, namun sekali lagi, sampai Microsoft berubah pikiran. Namun varian Windows CE dapat berjalan di banyak berbagai jenis prosesor. Linux berjalan pada berbagai arsitektur, tetapi tergantung pada distribusi, arsitektur mana yang didukung. Karena kemampuannya bisa berjalan tanpa GUI, dan selain itu memerlukan tenaga hardware yang lebih minim dari Windows, Linux dapat berjalan pada komputer pribadi yang sangat tua seperti komputer berbasis 486 juga, sedangkan versi Windows akan diperlukan. Windows harus diinstal dan di-booting dari partisi primary/utama dalam hard disk. Linux dalam hal ini lebih baik karena dapat diinstal dan boot dari partisi primary maupun partisi logical. Partisi logical berada di dalam tipe khusus dari partisi primary yang disebut partisi extended. Juga driver perangkat keras yang mudah tersedia untuk lingkungan Linux, karena merupakan OS open source, tetapi umumnya dengan fitur yang dikurangi.
            Tapi untuk Windows, hardware biasanya memiliki kemampuan penuh sehingga pendayagunaan lebih maksimal. Linux dapat mendukung arsitektur hardware yang berbeda (seperti i386, x86-64, PowerPC 32/64, SPARC, DEC Alpha, dan banyak PDA dan embedded system). Target platform Windows lebih kecil  jumlahnya, tentu saja dengan pengecualian Windows CE

Windows dan Linux merupakan dua buah sistem operasi yang sering digunakan pada umumnya namun untuk Windows lebih banyak dikenal oleh masyarakat karena pengoperasiannya yang lebih mudah dan paham dan juga tampilan interface pada sistem operasi tersebut lebih menarik dibandingkan dengan sistem operasi Linux. Berikut keunggulan dan kelemahan pada sistem operasi Windows dan Linux :
1.      Windows
Keunggulan windows :
A.    Sistem operasi yang user-friendly.
B.     Dukungan hardware yang lengkap, aplikasi bagi platform Windows lebih banyak.
C.     Memiliki pengaturan control akses yang canggih dibandingkan dengansistem operasi yang lain, dikarenakan tidak semua orang dapat mengakses data secaya bebas terhadap semua objek tertentu.
D.    Mendukung system berkas partii dengan fomat FAT, FAT16, FAT32, NTFS, juga iso9660.
E.     Mendukung Sistem Berkas Terenskripsi ( EFS ). Sistem ini digunakan untuk memproteksi data- data yang penting agar tidak dapat di buka oleh user lain apalagi komputer lain.

Kelemahan windows :
A.    Mudah sekali tertular virus.
B.     Harga lisensi terlau sulit dan dijangkau oleh user secara keseluruhan
C.     Tidak ada efek tiga dimensi dan memiliki resolusi gambar terlalau rendah.

2.      Linux
Keunggulan Linux :
A.    Sistem operasi yang tahan tertular virus.
B.     Linux juga stabil, sehingga menjadi platform mayoritas bagi server internet, hingga industri perfilman
C.     Linux juga sangat baik digunakan untuk jaringan.
D.    Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
E.     Linux adalah sistem operasi yang sejak lahir murni multiuser dan multitasking.
F.      Linux mempunyai bahasa scripting yang sangat kuat, sehingga memberi kekuatan yang besar pada sistem administrator.
G.    Di Linux kita bisa memutar musik, menonton film/video dan menjalankan software secara bersamaan dengan lancar tanpa mengurangi kerja salah satunya.

Kelemahan linux :
A.    Masih belum banyak software yang cocok dijalankan di linux.
B.     Beberapa hardware yang sepertinya sulit untuk menyediakan driver untuk Linux.
C.     Banyak orang beranggapan Linux adalah system operasi yang sulit, tidak mempunyai tampilan grafis,

Sumber :

Rabu, 08 Oktober 2014

Tugas Pertemuan 1 Pengantar Telematika


Pertanyaan
1.      Sebutkan definisi Telematika ?
2.      Media komunikasi apa saja yang digunakan untuk Telematika ?
3.      Jelaskan perkembangan Telematika sebelum dan sesudah Internet muncul ?
Jawab :
1.                  Telematika merupakan berasal dari bahasa Prancis yaitu “TELEMATIQUE” yang memiliki arti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan terknologi informasi. Telematika pertama kali dipopulerkan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la societe.
            Menurut para praktisi Telematics merupakan perpaduan dua kata yaitu dari Telecommunication dan Informatics yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Telematika dikenal juga sebagai “The New Hybrid Technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital.
            Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan Informatika. Sesuai dengan pendapat pemerintah mengenai Telematika yaitu diartikan sebagai singkatan dari TELE = telekomunikasi, MA = multimedia, dan TIKA = informatika.
            Mengacu Kepada penggunaan dikalangan masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Telematika memiliki arti perpaduan atau pembauran antara Teknologi Informasi ( Teknologi Komputer), Teknologi Telekomunikas, termasuk siaran radio maupun televise dan multimedia.
            Berdasarkan kepada definisi diatas, maka Telematika dapat diartikan sebagai sarana komunikasi jarak jauh menggunakan media elektromagnetik yang memiliki kemampuan mentransmisikan sejumlah besar informasi dengan waktu yang cepat, jangkauan yang luas dan berbagai macam cara yaitu  berupa suara, huruf, gambar dan data ataupun kombinasinya dengan menggunakan bantuan teknologi digital.

2.      Media komunikasi yang digunakan untuk Telematika :
A.    Komputer
B.     Handphone
C.     Internet
D.    Network / Jaringan yaitu melalui :
1)      Wireless Network yaitu melalui :
·         Wide Area Network (CDMA2000 1x EVDV, 3G): 100kbps
·         DSRC ( Dedicated Short-Range Communication)
·         DAB ( Digital Audio Broadcasting)
2)      Terminal yaitu melalui :
·         Embedded Operating System, seperti : OSGI (Standard)
·         LAN in the car for unit control, seperti : Bluetooth Most 1394 CAN, AMI-C (Standard)
·         HMI (Human Machine Interface), Seperti : Speech Recognition
·         GPS

3.                  Pada masa sebelum internet muncul media teknologi yang mengandur unsur telematika hanya berupa radio, telepon, televisi, telegraph, dan pager. Pada masa tersebut harga dari teknologi tersebut masih cukup mahal sehingga masyarakat dalam melakukan pengiriman pesan dilakukan dengan menggunakan surat pos yang membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk surat tersebut sampai kepada penerimanya.
            Seiring dengan perkembangan teknologi, maka munculah internet pertama kali pada publik ditahun 1982. Kemunculan internet ini memberikan perkembangan yang begitu pesat pada telematika, salah satu perkembangan yang dapat dirasakan yaitu dengan munculnya media teknologi pengiriman pesan secara elektronik yaitu e-mail. Dengan muncul e-mail pertukaran pesan dapat dilaksanakan lebih cepat dan juga pengiriman pesan tersebut tidak hanya berupa teks saja, dapat juga berupa gambar, suara, video dan sebagainya.  

            Selanjutnya perkembangan telematika setelah munculnya internet yaitu pada teknologi gps (global positioning system). Dengan teknologi gps mencari suatu lokasi tentu dapat dilakukan lebih mudah, karena dalam mencari lokasi dari suatu alamat dapat dilakukan hanya dengan memasukkan alamat tujuan dan selanjutnya akan muncul masukkan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai lokasi tersebut.

Minggu, 29 Juni 2014

Resensi Lagu Tulus - Baru



Album             : Gajah
Lagu                : Baru
Penyanyi         : Tulus
Rilis                 : 19 Februari 2014
Produser          : Ari Renaldi
Aliran              : Jazz, Pop




Muhammad Tulus Rusydi lahir di bukittinggi, Sumatra barat, Indonesia, 20 Agustus 1987 adalah seorang penyanyi dan pencipta lahi berkebangsaan Indonesia yang berdomisili di Bandung. Tulus juga berprofesi sebagai seorang arsitek setelah menamatkan studinya di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Tulus mulai dikenal ketika mulai sering bernyanyi di acara-acara komunitas klab jazz dan kampus-kampus di kota Bandung. Semasa kuliahnya dia pernah bergabung dalam sikuai band.
            Album Perdana Tulus diproduseri oleh Ari Renaldi dan diedarkan oleh Demajors pada September 2011. Tulus juga memiliki album kedua dengan judul Gajah yang resmi diliris pada tanggal 19 Februari 2014 oleh Demajors. Album kedua Tulus mendapat sambutan hangat oleh masyarakat, dimana album ini terjual 5000 kopi pada minggu pertama. Dalam 2 bulan penjualan album ini telah digandakan sebanyak 60.000 kopi.
            Album Gajah memiliki 9 lagu yang semua liriknya ditulis oleh Tulus kecuali lagu dengan judul Baru. Lagu pertama dalam album Gajah tersebut yaitu Baru yang diciptakan oleh Tulus dan Ferry Nurhayat.
            Jika dilihat dari lirik lagu Tulus dengan judul Baru memiliki tujuan ketika dipandang sebelah mata, direndahkan oleh orang lain, maka bangkitlah  dan berilah kejutan kepada orang tersebut bahwa seorang manusia dapat berubah menjadi seseorang yang lebih baik.
            Pada lagu ini Tulus ingin menceritakan seseorang yang bermuka dua dan juga bahwa seseorang yang telah direndahkan, tidak dianggap, tidak dihargai oleh orang  lain pada masa lalu tersebut, di masa yang akan datang dapat berubah menjadi sesosok manusia yang lebih baik. Dimana orang yang telah mengolok-olok tersebut kemudian berubah menjadi baik kepada orang yang sering dihina pada masa lalu dikarenakan orang yang sering dihinanya tersebut sudah berubah menjadi orang yang memiliki kekuasaan dikemudian hari.
            Dalam kehidupan ini dapat diibaratkan seperti roda berputar yaitu hidup tidak selalu diatas ada saatnya hidup dapat berubah menjadi dibawah. Maka dari itu dalam menjalani hidup janganlah merasa sombong dan tidak menghargai orang lain ketika berada diatas. karena mungkin saja orang yang tadinya tidak dihargai tersebut dapat berubah menjadi sosok yang lebih baik kedepannya.
Kelebihan :
1.      Lagu ini dikemas dengan sangat baik dan enak untuk didengarkan.
2.      Dalam lagu ini memiliki makna kehidupan yang begitu baik dan juga dapat dijadikan motivasi bahwasanya dengan suatu usaha yang gigih segala suatu tujuan dapat tercapai.
Kelemahan :
Walaupun lagu ini memiliki motivasi yang baik, tetapi terdapat juga sifat yang kurang baik. Pada lagu ini terkesan memiliki keinginan untuk balas dendam dan tidak mau memaafkan atas perbuatan kurang baik yang telah dilakukan orang tersebut.
Amanat :

            Ketika kita hanya dipandang sebelah mata oleh orang lain. Maka berusahalah lebih gigih dan buktikanlah bahwasanya kita juga bisa seperti orang tersebut.

Ringkasan Lagu Tulus - Baru


Pada lagu Tulus dengan judul Baru memiliki suatu makna yang baik, yang dapat dijadikan sebagai motivasi untuk menjalani permasalahan dalam kehidupan. Motivasi tersebut berupa semangat bahwa setiap manusia bisa atau mampu untuk berubah menjadi sesosok manusia yang lebih baik dimasa depan.
Dalam menjalani hidup terkadang kita dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang memiliki kekuatan atau kemampuan diatas kita. Maka dari itu buktikanlah kepada orang-orang yang memandang dengan sebelah mata tersebut bahwa kita juga bisa menjadi seperti mereka asalkan diikuti dengan kemauan yang kuat dan usaha yang gigih.
Pada kehidupan ini diibaratkan seperti roda berputar yaitu hidup tidak selalu diatas ada saatnya hidup dapat berubah menjadi dibawah. Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan janganlah merasa sombong ketika sedang berada pada tingkat diatas dan memandang sebelah mata orang-orang yang sedang berada pada tingkat dibawah. Karena manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Jadi janganlah pernah memandang rendah orang lain, mungkin saja suatu saat kita memerlukan bantuan dari orang yang tadinya kita anggap tidak penting tersebut.


Perbedaan Laporan

1.1.Pengertian Laporan Menurut Para Ahli
Menurut Mulyadi (2008) laporan adalah keluaran sistem informasi akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Sedangkan menurut Rama dan Jones (2008) laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik.
Berdasarkan definisi laporan menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa laporan adalah suatu data-data yang telah diolah sehingga menghasilkan suatu informasi yang disampaikan melalui suatu dokumen.
2.1.Perbedaan Laporan Menurut Bahasanya
Berdasarkan kepada bahasanya laporan terbagi menjadi 2 bentuk yaitu laporan formal dan laporan Informal.
1.      Laporan Formal
Laporan Formal adalah laporan yang ditulis secara ilmiah, yaitu sebagai hasil dari peneliti. Laporan formal memiliki isi singkat tetapi padat dan sistematis serta logis. Biasanya laporan ini bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur. Bentuk laporan formal terdiri dari :
A.    Bagian Pendahuluan
1)      Halaman Judul
2)      Halaman Pengesahan (jika perlu)
3)      Halaman Motto / Semboyan (jika perlu)
4)      Halaman Persembahan (jika perlu)
5)      Kata Pengantar
6)      Daftar Isi
7)      Daftar Tabel (jika ada)
8)      Daftar Gambar (jika ada)
9)      Daftar Grafik (jika ada)
10)  Abstrak

B.     Bagian Isi
1)      Bab I
                                                       I.            Pendahuluan
                                                    II.            Latar Belakang
                                                 III.            Identifikasi Masalah
                                                 IV.            Pembatasan Masalah / Ruang Lingkup Penelitian
                                                    V.            Rumusan Masalah
                                                 VI.            Tujuan dan Manfaat
2)      Bab II : Kajian Pustaka
3)      Bab III : Metode Penelitian
4)      Bab IV : Pembahasan
5)      Bab V : Penutup

C.     Bagian Penutup
1)      Daftar Pustaka
2)      Daftar Lampiran
3)      Indeks atau Daftar Istilah

2.      Laporan Informal
Laporan Informal adalah laporan yang ditulis tidak dengan kata-kata ilmiah atau ditulis secara popular, dengan menggunakan kata-kata sederhanana, bahasa dan terkadang diselingi dengan kalimat humor atau lucu. Laporan Informal bersifat pribadi yaitu mengikuti dengan kepentingan penulisannya. Laporan Informal terdiri dari :
A.    Laporan Kunjungan
1)      Judul Laporan
2)      Tujuan
3)      Waktu Pelaksanaan
4)      Hasil yang diperoleh

B.     Laporan Percobaan
1)      Judul Percobaan
2)      Pelaksanaan
3)      Urusan kerja
4)      Data yang diperoleh
5)      Kesimpulan

C.     Laporan diskusi
1)      Topik
2)      Moderator
3)      Penyaji
4)      Jumlah peserta
5)      Masalah yang dibicarakan
6)      Pemecahan masalah
7)      Kesimpulan

3.1. Contoh Laporan Formal
PANDUAN PENYUSUNAN USULAN DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

1. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan nonpembelajaran secara profesional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Upaya meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi saat menjalankan tugasnya  akan memberi dampak positif ganda. Pertama, peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang nyata. Kedua, peningkatan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil belajar. Ketiga, peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Keempat, penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian.
Upaya peningkatan kemampuan meneliti di masa lalu cenderung dirancang dengan pendekatan research-development-dissemination (RDD). Pendekatan ini lebih menekankan perencanaan penelitian yang bersifat top-down dan bersifat kuat orientasi teoritiknya. Paradigma demikian dirasakan tidak sesuai dengan perkembangan pemikiran baru, khususnya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Pendekatan MPMBS menitikberatkan pada upaya perbaikan mutu yang inisiatifnya berasal dari motivasi internal pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri (an effort to internally initiate  endeavor for quality improvement), dan bersifat pragmatis naturalistik.
MPMBS mengisyaratkan pula adanya kemitraan antar jenjang dan jenis pendidikan, baik yang bersifat praktis maupun dalam tataran konsep. Kebutuhan akan kemitraan yang sehat dan produktif, yang dikembangkan atas prinsip kesetaraan sudah sangat mendesak. Kemitraan  yang sehat antara LPTK dan sekolah adalah sesuatu yang penting, lebih-lebih lagi dalam era otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan. Penelitianpun hendaknya dikelola berdasarkan atas dasar kemitraan yang sehat (kolaboratif), sehingga kedua belah pihak dapat memetik manfaat secara timbal balik (reciprocity of benefits).

2. Tujuan
A.    Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah (SD, SMP, SMA dan SMK).
B.     Membantu guru dan  tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
C.     Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
D.    Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
E.     Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK.
F.      Meningkatkan kerjasama profesional di antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK.

3. Bidang Kajian Penelitian Tindakan Kelas
Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk di dalam tema ini, antara lain: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi). Desain dan strategi pembelajaran di kelas (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa).Alat bantu, media dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat).
Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi). Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik). Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini antara lain: implementasi KBK, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar).

4. Luaran Penelitian Tindakan Kelas
Luaran umum yang diharapkan dihasilkan dari PTK adalah sebuah peningkatan atau perbaikan (improvement and theraphy), antara lain sebagai berikut.
A.    Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah.
B.     Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas.
C.     Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
D.    Peningkatan atau perbaikan  terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
E.     Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
F.      Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan  kompetensi siswa di sekolah.

5. Pengusul Penelitian Tindakan Kelas
Semua dosen LPTK (keguruan dan non keguruan) negeri maupun swasta dari semua program studi yang berkolaborasi dengan guru (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK) di sekolah/madrasah.
Khusus untuk dosen LPTK non keguruan dapat mengusulkan PTK dengan catatan mereka harus berkolaborasi dengan guru bidang studi di sekolah.
Para dosen LPTK yang  tidak  sedang terikat Kontrak Kerja Penelitian dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Menristek  (dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Lemlit), atau  tidak sedang studi lanjut (dibuktikan dengan Surat Keterangan Dekan).

6. Kolaborasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
Permasalahan penelitian tindakan kelas harus digali atau didiagnosis secara kolaboratif dan sistematis oleh dosen dan guru dari masalah yang nyata dihadapi  guru dan/atau siswa di sekolah. Masalah penelitian bukan dihasilkan dari kajian teoretik atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi masalah  lebih ditekankan pada permasalahan aktual pembelajaran di kelas.
Penelitian ini bersifat kolaboratif, dalam pengertian usulan harus secara jelas menggambarkan peranan dan intensitas masing-masing anggota pada setiap kegiatan penelitian yang dilakukan, yaitu: pada saat mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, merekam data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.
Dalam PTK, kedudukan dosen setara dengan  guru, dalam arti masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.

7. Jangka Waktu dan Biaya Penelitian
Usulan penelitian disusun untuk kegiatan selama 10 bulan (persiapan sampai dengan pelaporan hasil). Biaya penelitian untuk setiap usulan maksimum Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), yang rinciannya terdiri dari:

Honorarium Ketua Peneliti dan anggota (tidak melebihi dari 30% total biaya usulan).
Biaya operasional kegiatan penelitian di sekolah (minimum 30% dari total biaya).
Biaya perjalanan disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan, termasuk biaya perjalanan anggota peneliti ke tempat penelitian.
Lain-lain pengeluaran (dokumentasi, laporan, photocopy, dan lainnya).

8. Kriteria Seleksi
Usulan penelitian akan diseleksi secara ketat oleh Tim Pakar dari perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (Dit.PPTK dan KPT). Kriteria evaluasi terhadap usulan penelitian PTK mencakup :

Perumusan Masalah (terutama: asal, relevansi, dan cakupan permasalahan).
Cara Pemecahan Masalah (terutama: rancangan tindakan, dan kontekstualitas tindakan, kriteria keberhasilan sebuah tindakan).
Kemanfaatan Hasil Penelitian (terutama: potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses, masukan, atau hasil pembelajaran dan/atau pendidikan).
Prosedur Penelitian (terutama: prosedur diagnosis masalah, perencanaan tindakan, prosedur pelaksanaan tindakan, prosedur observasi dan evaluasi, prosedur refleksi  hasil penelitian).
Kegiatan Pendukung (terutama: jadwal penelitian, sarana pendukung pembelajaran masing-masing anggota penelitian dalam setiap kegiatan penelitian, dan kelayakan pembiayaan).

9. Pemantauan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pemantauan terhadap pelaksanaan penelitian akan dilakukan oleh Tim yang ditunjuk oleh Dit.PPTK dan KPT, Ditjen Dikti menjelang penulisan laporan akhir penelitian. Pelaksanaan pemantauan akan dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian masing-masing LPTK sebagai penanggungjawab kontrak penelitian di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Monitoring akan diselenggarakan dengan mempergunakan  Format Pemantauan Penelitian Tindakan Kelas yang dikeluarkan oleh Dit.PPTK dan KPT

10. Tata Cara Pengajuan Usulan Penelitian
A.    Cara Pengajuan Usulan Penelitian
1.      Diajukan lewat Lembaga Penelitian, diketahui oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan.
2.      Jumlah anggota maksimal 2 (dua) orang dari LPTK dan 3 (tiga) orang dari guru, atau seorang dosen dari LPTK dan 2  (dua) orang guru.
3.      Seleksi awal terhadap usulan dosen dari LPTK dilaksanakan oleh masing-masing Lemlit dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh Panduan Penyusunan Proposal PTK dan Buku Petunjuk Pelaksanaan PTK yang disusun oleh Dit.PPTK dan KPT. Berita acara seleksi perlu dilampirkan.
4.      Seorang peneliti (dosen/guru) hanya diperbolehkan terlibat dalam satu PTK atau RII, baik sebagai  ketua maupun anggota, sehingga tidak diperkenankan merangkap.

B.     Usulan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan sampul (cover)  berwarna Biru Muda dan dikirimkan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Lt.4, Jalan Pintu 1, Senayan-Jakarta oleh masing-masing LPTK Pengusul.

C.     Usulan yang tidak memenuhi ketentuan di atas akan didiskualifikasi dan usulannya tidak diperiksa.

4.1. Contoh Laporan Non Formal
Berbagi Cintah Kasih Saat Waisak 2556 BE
Perayaan Waisak 2556 di vihara Buddha Kirti dipimpin oleh bhikhu Dhammavijayo Mahathera dihadiri mayoritas muda-mudi Buddhis dari berbagai kampus. Kegiatan Visakhapunami puja diawali dengan pelepasan satwa, meditasi, pelimpahan jasa serta bakti sosial donor darah, bakti sosial ke panti jompo undaan. Keceriaan para burung pipit terlihat saat pelepasan satwa atau Fangsen. Mereka beterbangan saat sangkar dibuka oleh Maha pandita Khemawati bersama muda-mudi vihara Buddha Kirti. Demikian pula kegiatan donor darah memperoleh antusiasme dari umat Buddhis.
Juga kegiatan bakti sosial di panti jompo terpancar kebahagiaan di wajah para lansia. “Kegiatan sosial seperti donor darah dan baksos ke panti jompo sebagai proses pembelajaran agar generasi muda memiliki kepedulian sosial terhadap orang lain. Momentum Waisak merupakan saat yang tepat untuk berbagi cinta kasih dan kasih sayang” jelas Maha Pandita Khemawati, ketua vihara Buddha Kirti.
Dalam siraman rohaninya beliau berpesan agar umat Buddhis meneladani kesempurnaan jiwa Sang Buddha dengan cara memiliki kesadaran diri agar bebas dari penderitaan batin. “Penyebab penderitaan adalah kesalahan manusia dalam menggunakan panca indera dengan pikiran, perbuatan, perkataan dan perasaan secara negatif.Bila tak ingin menderita berusaha merubah dengan berpikir secara positif sehingga memperoleh ketenangan dan kebahagiaan batin.
Tubuh jasmani seperti bentuk pikiran, perasaan, panca indera bersifat tidak kekal dan tanpa keakuan. Cara melepaskan penderitaan dengan kesadaran diri untuk mencapai yang tersadarkan dalam diri kita masing-masing. Dengan kejujuran terhadap diri sendiri akan mengurangi penderitaan batin tersebut” kata bhikhu Dhammavijayo Mahathera. Nuansa Waisak merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi terhadap kebijaksanaan serta kejujuran terhadap diri kita masing-masing dalam kehidupan kemasyarakatan. Sudahkah kita bijaksana dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain?

Referensi :