Perbedaan
Komponen Proposal Imliah dan Non Ilmiah
1. Pengertian Karangan
Menurut
Lamuddin Finozza karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi
dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal
pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.
A. Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Atau dapat dikatakan karangan
ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang telah ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karangan
ilmiah memiliki ciri-ciri sehingga karangan tersebut dapat dikatakan sebagai
suatu karangan ilmiah, adapun ciri-cirinya seperti berikut ini :
1) Sistematis
artinya suatu dalam menuliskan karangan ilmiah harus mengikuti suatu pola
urutan tertentu.
2) Objektif
artinya penulisan karangan ilmiah harus sesuai dengan hasil yang diperoleh dari
penelitian.
3) Cermat,
tepat, dan benar
4) Tidak
persuasive
5) Tidak
argumentif
6) Tidak
emotif
7) Tidak
mengejar keuntungan sendiri
8) Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
Karangan
ilmiah memiliki berbagai macam jenisnya. Berikut ini merupakan jenis karangan
ilmiah:
1) Makalah
yaitu karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan
data dilapangan yang bersifat empiris-objektif
2) Laporan
penelitian yaitu suatu hasil atau kesimpulan yang diperoleh melalui suatu
penelitian yang dituangkan kedalam suatu laporan.
3) Kertas
kerja yaitu makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius biasanya
disajikan dalam lokakarya.
4) Skripsi
yaitu karya tulis ilmiah yang didasarkan atas suatu landasan teori untuk
menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Skripsi dibuat untuk mendapatkan
gelar sarjana strata satu (s1)
5) Tesis
yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih kompleks dari skripsi. Tesis
dibuat untuk mendapatkan gelar sarjana strata 2 (master).
6) Disertasi
yaitu suatu karya tulis ilmiah yang dibuat untuk mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan berdasarkan data dan fakta dengan analisis yang lebih terinci.
Disertasi dibuat untuk mendapatkan gelar sarjana strata 3 (doctor)
B. Karangan Non Ilmiah
Karangan
non illmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Bahasa dalam karangan
non ilmiah menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative,
menggunakan istilah-istilah umum yang dipahami semua kalangan dan menggunakan
kalimat yang kurang efektif. Adapun cirri-ciri karangan non ilmiah yaitu :
1) Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2) Fakta
yang disimpulkan subjektif
3) Gaya
bahasa konotatif dan popular
4) Tidak
memuat hipotesis
5) Penyajian
dibarengi dengan sejarah
6) Bersifat
imajinatif
7) Situasi
didramatisir
8) Bersifat
persuasive
Karangan
ilmiah memiliki berbagai macam jenisnya. Berikut ini merupakan jenis karangan
ilmiah:
1) Dongeng
2) Cerpen
3) Novel
4) Roman
5) Anekdot
6) Hikayat
7) Cerber
8) Puisi
9) Naskah
drama
C. Perbedaan Komponen
Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah
Proposal
ilmiah dan non ilmiah memiliki perbedaan komponen-komponen didalam
masing-masing karya tulis tersebut. Pada proposal formal terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu :
1) Bagian
pendahuluan
Bagian
pendahuluan terdiri dari beberapa bagian yaitu sampul dan halaman judul, kata
pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan lembar pengesahan.
2) Isi
proposal
Isi
proposal ilmiah terdiri dari beberapa bagian yaitu latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar, metodologi, fasilitas,
personalia, keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3) Bagian
Pelengkap penutup
Bagian
ini terdiri dari beberapa bagian yaitu daftar pustaka, lampiran, tabel dan
sebagainya.
Sedangkan
proposal non ilmiah komponennya merupakan variasi bentuk lain dari bentuk
proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti proposal bentuk formal.
D. Contoh Proposal Ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Internet seringkali disebut sebagai
dunia tanpa batas. Beragam informasi bisa didapat di internet dan siapapun bisa
mengakses informasi tersebut. Seiring perkembangan teknologi informasi,
internet tak hanya memberikan kontribusi positif bagi kehidupan tetapi juga
ancaman. Ancaman lebih menakutkan justru datang dari dunia maya, mulai dari
serangan virus, Trojanm phishing hingga cracker yang biasa mengotak-atik
keamanan sistem komputer.
Terhubung ke internet ibaratnya
membuka pintu komputer untuk bisa diakses oleh siapapun. Melalui pintu
tersebutlah, anda dengan sangat mudah bisa menjelajahi belantaran dunia maya
entah itu untuk berbelanja online, membaca berita terkini, mengirim e-mail dan
lain sebagainya. Namun melalui pintu itulah, hacker bisa masuk dan dengan mudah
menghancurkan bahkan mengambil alih kendali system komputer. Pada banyak
kesempatan, kita perlu menentukan pilihan mana yang harus dipercaya dan mana
yang tidak.
Sekalipun sesuatu itu berasal dari
sumber yang terpercaya dan aman untuk dijalankan. Bisa saja anda menerima e-mail
dari sumber terpercaya yang di dalamnya disertakan sebuah link dan mengkliknya.
Namun siapa sangka jika ternyata melalui link tersebut, hacker menyisipkan
program jahat untuk memata-matai komputer tanpa sepengetahuan Anda. Untuk
itulah, komputer membutuhkan suatu benteng yang mampu melindungi komputer dari
ancaman berbahaya di internet. Pada dunia maya, benteng atau pelindung ini
disebut dengan firewall.
Keamanan komputer maupun jaringan
komputer, terutama yang terhubung ke internet harus direncanakan dan
dikoordinasikan dengan baik agar dapat melindungi sumber daya (resource) dan investasi di dalamnya,.
Informasi (data) dan pelayanan sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat
penting. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan
akurat menjadi sangat esensial bagi suatu organisasi, baik yang berupa
organisasi komersia (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan,
maupun individual (pribadi).
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang diambil
yaitu, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk melakukan optimalisasi
firewall pada jaringan skala luas ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang
tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengoptimalisasikan firewall pada
jaringan sehingga dapat mengurangi ancaman-ancaman yang terdapat di dalam dunia
internet dan kita menjadi merasa lebih nyaman dalam menjelajahi dunia internet.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai betapa pentingnya keamanan
jaringan khususnya pada jaringan internet. Dan juga diharapkan agar masyarakat
mengetahui macam-macam jaringan komputer, informasi mengenai firewall dan juga
hal-hal apa saja yang perlu diketahui untuk optimalisasi firewall pada jaringan
skala luas.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Jaringan komputer
Jaringan komputer merupakan sebuah kumpulan
komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data
bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan
pertukaran informasi berupa dokumen atau data mencetak dengan printer yang sama
melalui beberapa komputer, menggunakan software yang saling terhubung. Terdapat
3 jenis jaringan komputer yaitu :
a. Local Area Network (LAN)
LAN adalah merupakan suatu jaringan dengan area yang
relative kecil. Lan biasanya hanya mencakup area 1 KM persegi. Contoh area
sekolah.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari
LAN. MAN dapat mencakup area mencapai satu provinsi. Misalnya jaringan Bank
dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam satu kota dihubungkan antara
cabang yang satu dengan yang lainnya.
c. Wide Area Network (WAN)
WAN merupakan jaringan yang area sudah lebih besar
dari MAN. WAN biasanya sudah menggunakan satelit ataupun kabel dibawah laut
untuk menghubungkan jaringannya. Misal jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia
ataupun yang ada di Negara-negara lain.
2.2. Firewall
Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang
diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan
tujuan untuk melindungi, bik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak
semua kegiatan pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan
ruang lingkupnya.
Firewall didefinisikan sebagai sebuah komponen atau
kumpulan komponen yang membatasi akses antara sebuah jaringan yang diproteksi
dan internet, atau antara kumpulan-kumpulan jaringan lainnya (Building Internet
Firewalls, oleh Chapman dan Zwicky). Firewall
mempunyai beberapa tugas :
a. Pertama dan yang paling penting adalah : harus dapat
mengimplementasikan kebijakan security di jaringan (site security policy).
b. Melakukan filtering : mewajibkan semua trafik yang
ada untuk melewati bagian firewall agar dapat diseleksi berdasarkan IP, nomor
port, arahnya dan disesuarkan dengan kebijakan security.
Ada
beberapa hal yang tidak dapat dilakukan oleh firewall :
a. Firewall
tidak bisa melindungi dari serangan orang dalam
b.
Firewall tidak bisa melindungi serangan yang
tidak melalui firewall tersebut.
c.
Firewall tidak bisa melindungi jaringan
internal terhadap serangan-serangan model baru.
d. Firewall
tidak bisa melindungi jaringan terhadap virus.
Karakteristik
firewall yaitu :
a. Seluruh
kegiatan dari dalam ke luar harus melalui firewall. Hal ini dapat dilakukan
dengan membatasi semua jaringan local kecuali melalui firewall.
b. Hanya
kegiatan yang terdaftar yang dapat melakukan hubungan, hal ini dilakukan dengan
mengatur policy pada konfigurasi keamanan local.
c. Firewall
itu sendiri haruslah kebal atau kuat terhadap serangan.
Teknik
yang digunakan firewall :
a. Service
control (kendali terhadap layanan)
Firewall akan memeriksa no IP addres dan
nomor port yang digunakan baik pada protocol TCP dan UDP, bahkan bisa untuk
proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan sebelum
mengijinkannya.
b. Direction
Control (kendali terhadap arah)
Berdasarkan arah dari berbagai permintaan
terhadap layanan yang akan dikenali dan di ijinkan lewat firewall.
c. User
control (kendali terhadap pengguna)
Berdasarkan user untuk menjalankan layanan.
Artinya ada user yang dapat menggunakan layanan ada juga yang tidak. Biasanya
digunakan untuk membatasi user dari jaringan local untuk mengakses keluar.
d. Behavior
Control (kendali terhadap perlakuan)
Firewall dapat menyaring email untuk mencegah
spam.
Tipe
– tipe Firewall :
a. Packet
filtering Router
Packet ini diaplikasikan dengan cara mengatur
semua packet IP baik menuju, melewati atau akan dituju oleh packet tersebut.
Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header, termasuk
alamat awal IP dan alamat tujuan IP, protocol UDP dan TCP, serta nomor port.
Kelebihan tipe ini mudah untuk diimplementasikan, transparan untuk pemakai dan relative
cepat.
Sedangkan kelemahan tipe ini rumitnya
menyetting paket yang akan difilter. Sementara serangan yang dapat terjadi pada
tipe ini :
1. IP
addres spoofing : penyusup dari luar dapat masuk dengan menggunakan IP yang
telah di izinkan melalui firewall.
2. Source
routing attacks : tidak menganalisa informasi routing sumber IP, sehingga
mungkin untuk membypass firewall.
3. Tiny
Fragment attacks : membagi IP kedalam bagian lebih kecil dan memaksa terbaginya
informasi TCP header. Serangan ini berharap firewall hanya memeriksa IP awalnya
saja sehingga bagian IP yang lain dapat masuk.
b. Application-Level
Gateway
Tipe ini biasa juga dikenal proxy server yang
berfungsi menyalurkan arus aplikasi. Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna
memakai aplikasi semisal ftp untuk masuk secara remote, maka gateway akan
meminta memasukkan alam remote host yang akan diakses. Saat pengguna
mengirimkan user ID maka gateway akan berhubungan dengan aplikasi remote host
tersebut dan menyalurkan data antara kedua tiitik. Jika data tidak sesua maka
firewall akan menolaknya. Kelebihan tipe ini relative lebih aman daripada tipe
packet filtering router. Sedangkan kelemahan tipe ini tambahan berlebih di
setiap hubungan.
c. Circuit-Level
Gateway
Tipe ini merupakan sistem yang berdiri
sendiri. Dimana cara kerjanya gateway
mengatur kedua hubungan TCP, 1 antara dirinya dengan TCP pada pengguna local,
sedangkan 1 lagi antara dirinya dengan
TCP pada pengguna luar. Saat terjadi 2 hubungan. Gateway akan menyalurkan TCP
segment dari satu hubungan ke lainnya. Pengamanannya terletak pada hubungan
mana yang di izinkan.
Merencanakan
jaringan dengan firewall berkaitan erat dengan jenis fasilitas apa yang
disediakan bagi para pemakai, umumya terdiri dari bagian filter dan bagian
gateway.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan
suatu proses berpikir yang sistematis yang terdiri atas tahap-tahap penelitian
yang akan dilakukan. Metodologi penelitian yang digunakan dalam jurnal
penelitan kali ini adalah dengan studi literatur dimana penjelasannya seperti
berikut ini.
Melakukan identifikasi masalah dilakukan dengan cara
mencari permasalahan yang dapat diselesaikan oleh penulis atau dengan arti lain
dapat dilakukan analisis terhadap masalah yang pada proses optimalisasi
firewall pada jaringan skala luas. studi literature dilakukan bersamaan dengan
identifikasi masalah untuk menunjuang penelitian yang memberikan wawasan secara
teoritis dan berperan dalam pengumpulan informasi secara lengkap dalam
memecahkan permasalahan. Studi literature yang dilakukan ialah menggunakan
referensi dari buku, jurnal ilmiah dan informasi penunjang materi yang dibahas
pada pembuatan laporan jurnal ilmiah ini. Setelah proses identifikasi masalah
selesai selanjutnya adalah proses implementasi yakni mencari jawaban atas
masalah yang dibahas pada jurnal ini. Pada jurnal ini dibahas bagaimana
langkah-langkah untuk optimalisasi firewall pada jaringan skala luas.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar